Selasa, 05 April 2011

Perlu Tidaknya Empeng


Hingga saat ini, penggunaan empeng memang masih menimbulkan berbagai macam pendapat baik yang pro dan kontra. Sebagian dari mom ada yang menghindari pemakaian empeng atau yang biasa disebut sebagai pacifier dalam bahasa Inggrisnya. Namun ada pula sebagian mom yang justru sangat bergantung pada empeng untuk menenangkan si kecil.
WHO juga telah melarang pemakaian empeng. Pelarangan tersebut terjadi karena ditemukannya kandungan kimia yang berbahaya bagi si kecil pada
empeng. Selain itu empeng juga dirasa memberi efek buruk bagi si kecil seperti kecanduan empeng,membuat bibir si kecil dower, merusak struktur gigi anak, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya efek atau dampak buruk empeng tersebut dapat dihindari dengan memegang kendali dalam mengatur kapan si kecil mengempeng. Yang perlu diperhatikan adalah frekuensi dan intensitas penggunaan empeng. Jangan sampai membuat si kecil menjadi pengempeng aktif (bahkan usia 1 tahun masih ngempeng) karena hal tersebut dapat merusak pertumbuhan giginya tidak berjalan semestinya (misalnya jadi agak tonggos). Berikut ini merupakan beberapa hal yang ahrus mom perhatikan agar si kecil tidak kebablasan dalam menggunakan empeng.
  • Hindarilah memberi empeng terlalu dini kepada si kecil. Sebaiknya tunggu si kecil berusia 2-3 bulan.
  • Hindari memberikan empeng dengan mudah kepada si kecil. Maksudnya, jangan asal memberikan empeng karena ingin menenangkan si kecil. Gunakan cara lain terlebih dahulu untuk membuatnya tenang dan nyaman.
  • Batasi pemakaian emoeng. Sebaiknya mom tidak memberikan empeng kepada si kecil saat dia terjaga. Biarkan si kecil mengoceh sesuka hatinya karena dengan mengoceh tersebut si kecil sebenarnya sedang belajar bicara. 
  • Gunakan empeng sebagai pilihan terakhir jika berbagai cara lain untuk menenangkan si kecil sudah tidak berhasil.
  • Perhatikan kebersihan empeng yang akan digunakan si kecil. Sterilkan empeng setiap hari sebelum mom memberikannya kepada si kecil. Empeng yang tidak steril dapat menyebabkan si kecil terinfeksi.
  • Jika karet empeng sudah sobek, usang, atau berlubang maka sebaiknya segera ganti dengan yang baru. Ganti empeng si kecil minimal 2 bulan sekali.
  • Ganti empeng dengan teether jika ia sudah mulai mulai suka gigit-menggigit (biasanya pada saat akan tumbuh gigi). Hal ini bertujuan untuk menghindari kalau-kalau ada serpihan empeng yang ia gigiti menyangkut di tenggorokan yang bisa menyebabkan si kecil tercekik.
  • hindari menyimpan empeng dalam kantong plastik karena lingkungan yang lembab menyebabkan tumbuhnya jamur.
  • Jangan pernah berbagi empeng dengan anak yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar