Kamis, 25 Oktober 2012

Siap Menjadi Orangtua Berkat Ayahbunda


                 
                          Kuingat sedari kecil, Ibu selalu membeli Ayahbunda.  Saat itu aku senang sekali karena dalam majalah Ibu ada Buncil. Buncil adalah sisipan lembar untuk anak dengan tampilan  gambar warna-warni  yang begitu memikat hati.  Kala itu aku berpikir bahwa majalah Ibu adalah majalahku juga. Habis, kami bisa asik seharian memandangi majalah kami masing-masing. Ibu dengan Ayahbundanya dan aku bersama Buncil.  Meski asik tapi kami saling mengisi. Kala mengalami kesulitan melengkapi gambar, ibu dengan sigap selalu membantuku. Begitulah kenangan indah yang kurasakan di setiap hari-hariku. Kami sangat dekat dan selalu bersama.
                Fenomena kemajuan jaman abad ini kurasakan lambat laun mulai mengikis kebersamaan kami. Puteraku lebih menyenangi bermain games yang diunduh dari gadget masa kini. Begitu pula puteri kecilku yang mulai akrab dengan teknologi yang memanjakan dirinya. Tak hanya putera-puteriku yang telah terbius oleh game online masa kini. Sebagai orangtua tak ayal kami pun asik berponsel ria tanpa peduli kehadiran si kecil. Dunia maya seakan membius kebersamaan yang seharusnya terbina dimasa golden age mereka. 
Bila diputar ulang, betapa bedanya dunia masa kecilku dulu dan sekarang.  Kini begitu mudah kualitas kebersamaan yang harusnya terbina dari hati ke hati memudar gara-gara pengaruh gadget. Begitu  pun banyak orangtua yang tak menyadarinya. Pertemuan dan kedekatan hati menjadi tidak lagi sebuah hal yang perlu diprioritaskan.  Padahal waktu untuk bermain komputer dan TV nyata-nyata mempunyai dampak yang tak sehat bahkan studi Inggris terbaru pada 1.000 orang anak menunjukkan bahwa hanya menonton TV dua jam setiap hari atau bermain permainan komputer bisa meningkatkan risiko anak atas masalah psikologis-termasuk emosional, perilaku dan masalah yang terkait dengan teman-teman seusianya – sebanyak 60%.
Beruntunglah berkat Ayahbunda, kami seakan selalu diingatkan agar menjadi orangtua yang bijaksana menyikapi hal ini. Jangan sampai anak-anak melakukan  kesalahan  atau tersakiti perasaannya gara-gara lebih mengutamakan  kepentingan pribadi. 


Bermula dari Pola Asuh yang Benar

Kebahagiaan adalah prioritas kami sekeluarga. Kata kunci untuk mewujudkannya tentu harus dengan usaha dan kesadaran dari dalam diri agar mau berubah lebih baik demi kemajuan buah hati. Tak peduli meski godaan berponsel ria, chatting, sms dan sebagainya, sebagai orangtua yang mengutamakan kemajuan perkembangan buah hati pasti  tak mengurangi porsi kebersamaan dengan anak. Berkat Ayahbunda pula diriku banyak mendapatkan informasi yang bermanfaat mengenai bagaimana menjadi orangtua yang siap lahir batin seperti Ibundaku dulu.  Aku ingin anak-anakku juga mempunyai kenangan terindah dalam hidupnya  bersama Ayahbunda. Sama ketika masa kecilku dulu. Kini rasanya bahagia sekali ketika melihat mereka menjadikan Buncil sebagai sebuah  bacaan yang mengasikkan. Terimakasih  Ayahbunda.. . Berkat dirimu, semua jadi lebih indah…