Kuingat
sedari kecil, Ibu selalu membeli Ayahbunda. Saat itu aku senang sekali karena dalam
majalah Ibu ada Buncil. Buncil adalah sisipan lembar untuk anak dengan tampilan
gambar warna-warni yang begitu memikat hati. Kala itu aku berpikir bahwa majalah Ibu adalah
majalahku juga. Habis, kami bisa asik seharian memandangi majalah kami
masing-masing. Ibu dengan Ayahbundanya dan aku bersama Buncil. Meski asik tapi kami saling mengisi. Kala
mengalami kesulitan melengkapi gambar, ibu dengan sigap selalu membantuku.
Begitulah kenangan indah yang kurasakan di setiap hari-hariku. Kami sangat
dekat dan selalu bersama.
Fenomena
kemajuan jaman abad ini kurasakan lambat laun mulai mengikis kebersamaan kami.
Puteraku lebih menyenangi bermain games yang diunduh dari gadget masa kini.
Begitu pula puteri kecilku yang mulai akrab dengan teknologi yang memanjakan
dirinya. Tak hanya putera-puteriku yang telah terbius oleh game online masa
kini. Sebagai orangtua tak ayal kami pun asik berponsel ria tanpa peduli kehadiran
si kecil. Dunia maya seakan membius kebersamaan yang seharusnya terbina dimasa
golden age mereka.
Bila diputar ulang, betapa bedanya
dunia masa kecilku dulu dan sekarang. Kini begitu mudah kualitas kebersamaan yang
harusnya terbina dari hati ke hati memudar gara-gara pengaruh gadget. Begitu pun banyak orangtua yang tak menyadarinya. Pertemuan
dan kedekatan hati menjadi tidak lagi sebuah hal yang perlu diprioritaskan. Padahal waktu untuk bermain komputer dan TV
nyata-nyata mempunyai dampak yang tak sehat bahkan studi Inggris terbaru pada
1.000 orang anak menunjukkan bahwa hanya menonton TV dua jam setiap hari atau
bermain permainan komputer bisa meningkatkan risiko anak atas masalah psikologis-termasuk
emosional, perilaku dan masalah yang terkait dengan teman-teman seusianya –
sebanyak 60%.
Beruntunglah berkat Ayahbunda, kami seakan
selalu diingatkan agar menjadi orangtua yang bijaksana menyikapi hal ini.
Jangan sampai anak-anak melakukan kesalahan atau tersakiti perasaannya gara-gara lebih
mengutamakan kepentingan pribadi.
Bermula dari Pola Asuh yang Benar
Kebahagiaan adalah prioritas kami
sekeluarga. Kata kunci untuk mewujudkannya tentu harus dengan usaha dan
kesadaran dari dalam diri agar mau berubah lebih baik demi kemajuan buah hati. Tak
peduli meski godaan berponsel ria, chatting, sms dan sebagainya, sebagai
orangtua yang mengutamakan kemajuan perkembangan buah hati pasti tak mengurangi porsi kebersamaan dengan anak.
Berkat Ayahbunda pula diriku banyak mendapatkan informasi yang bermanfaat
mengenai bagaimana menjadi orangtua yang siap lahir batin seperti Ibundaku
dulu. Aku ingin anak-anakku juga
mempunyai kenangan terindah dalam hidupnya
bersama Ayahbunda. Sama ketika masa kecilku dulu. Kini rasanya bahagia
sekali ketika melihat mereka menjadikan Buncil sebagai sebuah bacaan yang mengasikkan. Terimakasih Ayahbunda.. . Berkat dirimu, semua jadi lebih
indah…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar